Wednesday, March 24, 2010

Ujian Kenaikan Tingkat Seorang Bakul Kue

Sudah dari awal tahun 2010 ini aku memulai Dapur Rayya, yang selain untuk mengisi waktu luang juga sebagai tempat belajar bagi diriku untuk bisa memanjakan lidah suami dan keluarga.

Dalam waktu hampir 3 bulan ini banyak suka cita yang aku dapatkan, kemampuan ku dalam hal masak memasak bertambah, sahabat2 baru  dari  milist NCC (tempat ku belajar selama ini) maupun customer2 yang tidak aku kenal sebelumnya.

Dan... untuk kali ini aku mendapat pelajaran yang sangat berharga baik untuk diriku pribadi, diriku sebagai seorang penjual, maupun diriku sebagai seorang istri.

Berawal dari postingan status ku di salah satu situs pertemanan, dimana aku menulis bahwa salah satu resepku dimuat dimajalah wanita.

Disusul dengan komentar2 dari teman2 ku dimana salah satu nya bertanya apakah dia bisa pesan ? yang tentu saja aku persilahkan dan memberi tahu supaya melihat blog ku sehingga bisa melihat contoh2 kue yang sudah aku buat. Tidak lupa aku beritahu bahwa untuk setiap pengiriman akan dikenakan ongkos kirim. Trs dia komentar .. ke xxx kog pake ongkir, piye tho ? ... langsung aku balas klu kiriman pakai kurir khusus kue dan aku sendiri masih bekerja. Juga ada komentar dari teman ku yg lain menjelaskan kalau untuk wilayah Jakarta saja kena ongkir apalagi diluar Jakarta. Eh.. tiba2 dia komentar lagi.. boleh, tp minta diantar oleh si aa...Wah wah, langsung aku balas kalau Insya Allah bisnis ini serius, jd kalau cuma mau koment iseng lbh baik jgn disini ya. Harap liat sikon nya..

Langsung deh, komentar2 lain bermunculan dari orang2 untuk dirinya yang minta diantar kue nya oleh si aa.

Melihat itu langsung dia posting minta maaf, dan bilang Kalau dia sudah pesan kue kemarin dan minta aku cek email pesanan nya. Selain itu permintaan maaf nya juga ditujukan via sms ke aku n aa (krn dia teman nya aa). Tapi .... selain permintaan maaf nya krn ga bermaksud untuk iseng dan lain sebagainya, juga bilang mungkin aku lagi ga mood atau memang anggap nya beda...

Aku tidak marah atas komentar nya itu. Tapi... aku dan aa sepakat untuk tidak membalas sms nya itu. Karena di sms dia bilang :
- Kalau dia bukan fans nya si aa, trs ada kalimat... hahaha parah tuh temen lo status nya, tp gpp lah dia kan ga tau, its ok.
- Dia n aa teman dekat, amat sering saling menghina dan mencaci, hahaha

Nah... dengan banyak nya kalimat hahaha keluar dari diri nya, seperti nya dia mencari pembelaan diri bahwa apa yg sudah dia lakukan itu (menghina dan mencaci) adalah hal yg wajar, jd kalau kita balas pasti akan makin banyak muncul kalimat hahaha tersebut.

Dan ternyata.. membaca dari situs pertemanan tsb, masih ada kelanjutan dari kejadian ini dimana banyak yang tertawa setelah diceritakan oleh nya bahkan sampai kalimat tidak pantas yang muncul.

Yang pasti melihat kejadian tersebut selain suami ku tercinta, banyak para sahabat yang memberikan semangat supaya aku sebagai Bakul Kue  bisa belajar dari kejadian ini. Mereka bilang rezeki tidak akan kemana dan lebih baik orang tersebut didoakan supaya sadar.  Bahkan si aa bilang anggap aja ini ujian untuk kenaikan menuju kelas (derajat) yang lebih tinggi lagi ...

Walaupun banyak yang bilang lebih baik aku tidak berteman terlalu dekat dgn teman masa lalu si aa, tp aku merasa yakin bahwa tidak semua teman2 aa seperti itu. Bahkan aku merasa senang karena berarti aku mempunyai banyak saudara. Apalagi dengan adek2 ku di tempat kost aa dulu. Senang rasa nya kalau mendengar mereka berkata : mba aku mau KP, doain ya.. mba aku besok sidang, mba aku lulus....mba aku sudah kerja.  Sungguh kebahagiaan yang tidak terkira mendapat saudara2 seperti mereka.

Ya... hikmah yang didapat dari kejadian ini untuk diriku :

1. Aku masih harus banyak belajar untuk bersabar
Apalagi sekarang harus menghadapi customer yang beragam sifatnya.

2. Aku harus berhati2 dalam setiap perkataan dan tulisan

3. Setiap tulisan/perkataan yang  aku tulis juga bisa menghormati pasangan (baik dirinya maupun pasangan orang lain).

Si mba tersebut sudah bersuami, begitu pula dengan si aa yang notabene ada istrinya. Jd lebih baik walaupun dia bilang sudah sering mencaci, menghina dan sebagainya, lebih diperhatikan perasaan pasangan masing2.

3. Lebih berhati2 walaupun dalam keseharian ku sering (sudah biasa) saling mencela dengan teman (tapi tidak menghina dan mencaci ya )

Karena sudah dari sebelum menikah aku perhatikan si mba itu sering berkata yang (menurutku) keterlaluan terhadap si aa. Dan  si mba itu seorang pendidik yang seharusnya lebih bisa memberi contoh berbahasa yang baik, benar dan santun.

4. Selalu mendoakan baik untuk orang yang sudah menganiaya ku.


5. Kalau ingin curhat /cerita ke orang lain aku harus lebih berhati2 lagi.
Harap diperhatikan dengan siapa kita curhat/cerita. Jangan sampai ternyata orang tempat kita curhat merupakan saudara dari sumber cerita tersebut (karena si mba itu berlaku demikian, dan mudah2an saudara ipar ku bisa menyikapi nya dengan bijak).


Apapun pandangan orang lain terhadap diriku sudah aku anggap angin lalu dan ini menjadi pembelajaran berharga sekali.

Sekarang berusaha agar diriku bisa bersikap seperti tersebut diatas. Dan yang pasti sampai saat ini ... aku tidak pernah menerima email ordernya.


9 comments:

  1. Ren..... Biasa lah ada orang yg sinis klo kita kelihatan lebih maju... salah satu cara untuk memuaskan kekurangannya yg seperti itu lah...
    Anjing menggonggong Kafilah berlalu.....so maju terus.....pantang mundur...

    ReplyDelete
  2. Iya tha ... msh hrs belajar banyak nich buat hadapin customer.. Ga seperti atha yg udh byk pengalaman

    ReplyDelete
  3. Ren... aku jg masih banyak belajar klo ngadepin customer, sampe skarang pun aku suka gak nahan ngadepin yg senengnya ngeyel.... Tetep kita lakukan yg terbaik mskipun gak smua sama terimanya... tetep harus semangat....... klo emang rejeki mah gak bakal kemana Ren.....

    ReplyDelete
  4. Bagus ada ujian, biar lebih lancar berbisnis. Goodluck ya.

    Btw, reni n klg ikut arisan ke puncak kan?

    ReplyDelete
  5. Yang sabar yaa....:) Namanya siap jualan ya begitu seninya...kadang ketemu customer yang 'mengerikan'...

    ReplyDelete
  6. Makasih mba silvy.. iya nich musti siap mental hadapin customer

    ReplyDelete
  7. ttp sabar ya say... setuju ma atha... anjing meggonggong, kafilah berlalu aja deeh... biarin aja ntr jg cape sndiri say...

    ReplyDelete
  8. Semoga banyak hikmah yang bisa diambil..amin
    sukses ya buat bisnis-nya..semangat-nya hebat euy..

    ReplyDelete