Wednesday, November 23, 2011

Tuan Rumah Arisan

Akhirnya .. ,merasakan juga menjadi tuan rumah arisan
Setelah 3 bulan tinggal di kompleks perumahan, aku diajak untuk ikut arisan ibu2 di blok tempatku tinggal. Walaupun ketika itu arisan sudah berlangsung beberapa bulan, namun atas saran yang lainnya akhirnya aku ikut juga dengan catatan apabila nama ku yang keluar maka akan dihitung proporsional .. xixi .. kalau dihitung full nanti bisa tekor bendahara nya

Sebenarnya sudah 2x nama ku keluar, namun karena agak ga enak juga  baru ikutan kog sudah langsung dapat - maklum, kalau pas bagian ngocok kan banyak ibu2 langsung ramai, berharap dirinya yang dapat - maka akhirnya aku minta dilewatkan dulu saja. Lagipula karena setiap arisan akan dikocok untuk 2 orang, nah aku merasa (saat itu) masih belum akrab dengan ibu2 yang akan jadi partner tuan rumah arisan

Sebenarnya pengen juga bisa seperti mama, yang setiap ada acara dirumah selalu memasak sendiri menu utama nya , apalagi pengen juga kan memperlihatkan hasil2 karya memasak ku (yang selalu masih pake resep ) juga kue2 buatanku. Yah .. hitung2 numpang promosi Dapur Rayya .. xixi

Namun apa daya, ternyata kondisi kali ini masih belum memungkinkan untuk hal seperti itu, ditambah partner arisan ku  (sebut aja UMI) juga sedang hamil dengan umur kehamilan yang hampir sama plus dengan seluruh kenikmatan hamil muda yang sama pula ...

Belum lagi ketika aku main kerumah Umi untuk membahas segala sesuatu nya (maklum di rumahku blm ada piring, gelas, sendok dan garpu yang cukup untuk arisan)  tiba2 dia bilang kalau si bibi ART nya yang baru 2 hari kerja tiba2 sudah minta pulang dan suami nya yang memang kerja di kota lain tidak bisa pulang untuk minggu ini... langsung deh kebayang kerepotan dia krn sudah punya 2 orang anak yang masih kecil.

Jadi ... dengan terpaksa lah untuk kali ini kita sepakat memilih menu utama yang simple aja alias Bakwan Malang, itupun juga pesan ke orang lain ... Urusan snack ? Niat mau buat sendiri minimal 2 macam, tapi itupun ternyata tidak bisa kulakukan. Hanya satu macam kue saja yang sanggup kubuat, sedangkan sisa nya ... terpaksalah sesudah subuh
berdua dengan si aa dengan balutan jaket tebal meluncur kedaerah Buah Batu untuk membeli di Bursa Kue Subuh.

Urusan selesai ? .. sudah pasti belum. Karena malam sebelumnya rumah ku tiba2 kedatangan beberapa orang teman di Jakarta dan akhirnya menginap di rumah, jadilah aku juga harus membagi waktu untuk mereka. Apalagi karena sudah lama tidak bertemu dan juga kangen juga dengan cerita2 mereka di Jakarta ... Hiks, pdhl baru 3 bulan aku tidak ke Jakarta ..  Jadi dengan terpaksa aku bilang ke Umi tidak bisa bantu beres2 mempersiapkan rumahnya, karena  harus membawa teman2ku ke Pasar Kaget Metro untuk cari sarapan alias tuan rumah ga mau repot (untungnya snack yang aku buat sendiri sangat banyak sehingga bisa untuk camilan tamu2 ku juga)

Pulang dari Metro langsung aku buru2 merebus bihun yang akan menjadi tambahan menu Bakwan Malang, antar ke rumah Umi dan bantu2 dikit menyiapkan hidangan. Sesudahnya pamit pulang lagi untuk mandi krn waktu untuk arisan segera tiba.

Alhasil di tengah2 arisan aku dan Umi agak sedikit 'teler' karena kelelahan. Namun kita lega juga karena semua nya lancar. Bahkan akhirnya kita berdua bisa membuat peserta arisannya terbahak2 ketika mereka tanya Bakwan Malangnya enak, siapa nih yang buat ? kita jawab ... ya kita berdua lah, ga lihat apa sampai perutnya buncit begini .. ha ha ha .. padahal mah itu boleh pesan

Sayangnya ... moment pertama ini ga sempat ke foto - minimal makanan nya lah, karena selain karena dalam kondiri lelah juga agak malu juga kalau dibilang kog arisan begini aja difoto ... he he .. maklum, ibu2 disini bukan yang gila pose