Wednesday, December 8, 2010

(LDR) ... Insya Allah akan berakhir :-)

Ketika Rasa Lelah Mendera
Ketika Rindu Terhalang Jarak
Ketika Dilema Membuat Menangis
Sampai Akhirnya Istikharoh menjadi sebuah keputusan

Awal Oktober 2010, setelah melalui proses istikharoh yang cukup lama, juga setelah pergulatan batin yang sulit untuk diungkapkan, aku membuat kesimpulan bahwa sudah tiba saatnya aku harus pindah ke Bandung (mengikuti suami) walaupun belum juga mendapatkan pekerjaan disana (alasan utama yang membuat kita harus LDR). Apalagi setelah kejadian aku dan ibu mertua yang jatuh sakit secara bersamaan, hal ini membuat niat ku semakin bulat.

Selain itu aku merasa akhir Oktober 2010 merupakan saat yang tepat untuk resign, karena  saat itu  RUPS Kantor (yang sudah sangat terlambat pelaksanaannya) telah selesai yang berarti bisa dibilang lunas juga tanggung jawab terbesar ku di kantor.

Ketika keputusan resign aku utarakan kepada 'seseorang', Alhamdulillah tanpa diduga beliau malah menawarkan mengisi posisi disalah satu perusahaannya yang berada di Bandung , yang tentu saja tawaran tersebut tidak tidak aku sia-siakan .

Mungkin memang ini jawaban atas setiap sholat malam dan doa yang kita berdua panjatkan kepada Allah SWT, juga saat yang tepat bagi-Nya untuk mengabulkan salah satu permintaan kita tersebut.

Walaupun begitu, ternyata tidak mudah bagiku untuk langsung resign karena pihak direksi ternyata sangat berat untuk seketika itu juga mengabulkan. Aku diminta menunggu sampai akhir tahun, selain karena perusahaan baru saja mengalami pergantian direksi juga mereka ingin sampai ada pengganti dimana aku juga harus mengajari terlebih dahulu.

Dan Insya Allah awal Januari 2011 nanti, aku sudah hijrah dan menjadi penduduk kota Bandung . Namun .. ternyata agak berat dan sedih juga harus berpisah dengan kedua orang tua juga kota Jakarta yang menjadi tempat tinggal ku sejak lahir . Apalagi ketika keputusan ini disampaikan kepada kedua orang tua ku, sampai2 aku meminta si aa yang berbicara kepada mama dan papa karena aku tidak sanggup menyampaikannya sendiri.

Sekarang yang masih menjadi kendala bagi kita berdua adalah masalah tempat tinggal. Karena lokasi kerja aku nanti sangat jauh dari tempat tinggal kita saat ini maka kita harus mencari tempat tinggal yang baru yang lebih dekat.  Sudah lebih dari 1  bulan, setiap hari libur kita mondar mandir untuk mencari tempat tinggal di seputaran Margahayu, Ciwastra dan Riung Bandung, namun belum membuahkan hasil juga

Memang .. masalah tempat tinggal (seperti kata orang) bisa dibilang 'cocok cocok 'an., karena sudah beberapa rumah kita datangi namun hati ini masih belum sreg untuk menjatuhkan pilihan. Mudah2an saja sebelum akhir tahun ini kita bisa segera menemukan tempat tinggal yang sesuai dengan pilihan kita .. Amin


Thursday, October 28, 2010

(LDR) Dilema

Trio Sujadi diantara dua orang yang kucintai.....

October 22 at 8:29am · ·


Ketika jarak terbentang, ingin rasa nya membuat jarak tersebut terasa dekat.
Ketika waktu terasa makin panjang, ingin rasa nya membuat  berlari kencang.
Ketika jiwa dan raga berjauhan, ingin rasa nya selalu berada disisi mereka berdua.
Dan ketika berada disisi mereka berdua, ingin rasanya waktu berjalan perlahan.

Mungkin itulah yang dirasakan oleh suami ku ketika mendengar khabar bahwa aku dan mertua jatuh sakit secara bersamaan.  Dia berterus terang, dengan keterbatasan waktunya merasa dilema ketika menghadapi semua ini. Waktu yang dia punya tidak cukup untuk menemani kami berdua yang sakit dikarenakan tempat tinggal kami bertiga yang berlainan kota.

Aku tahu, walaupun aku istrinya namun aku tidak mempunya hak apa2 dibandingkan ibunya dan itu sudah ditetapkan dalam agama yang aku anut. Namun dikala sakit aku ingin suami ku berada disisiku. Jujur .. walaupun bibir ini membolehkan suamiku menjenguk ibunya namun perasaan iri sempat hinggap dihatiku.

Akhirnya ... dengan segenap cinta yang dimiliki olehnya dan diantara keterbatasan waktu yang dia punya. Dia bisa mengunjungi kami semua.. Wanita2 yang sangat dia cintai

Trio Sujadi saatnya menjalani giliran mengunjungi salah satu wanita yg kucintai....

October 24 at 8:43am · ·


Ya Allah ... aku selalu berdoa kepada-Mu ... Berilah petunjuk dan jalan keluar yang terbaik bagi hamba dan suami hamba, sehingga kami bisa berkumpul bersama guna membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah .. Amin

Monday, September 27, 2010

(Jilbab Pertama ku) Ketika Hidayah itu Datang

Sejak kecil aku sudah tahu bahwa salah satu kewajiban seorang wanita Muslimah adalah menutup aurat nya, apalagi aku berasal dari suku yang mayoritas sangat kuat nilai agama Islam nya sehingga memakai jilbab bukan merupakan suatu hal yang asing.

Namun entah mengapa kesadaran ku hanya sebatas menutup tubuh ku saja, tidak kepala ku. Ya... di saat anak2 remaja seumur ku ber modis ria dengan pakaian yang membentuk tubuh, aku lebih memilih mengenakan pakaian lengan panjang, sampai-sampai ketika ulang tahun teman-teman kuliah ku menghadiahi sebuah kaos ketat tangan pendek karena menurut mereka aku cocok berpakaian seperti itu

Orang tua ku memang menyuruh aku untuk segera menutup kepala ku, namun bukan berarti mereka dengan keras melakukannya. Secara sabar mereka selalu mengingatkan, memberitahukan dalil2 perintahNya namun semua itu dikembalikan kepada ku. Mereka hanya bilang selalu berdoa agar aku cepat diberikan hidayahNya dan mengingatkan kalau bisa aku mengenakan jilbab ditempat2 yang sudah semesti nya apalagi ketika bersama mereka. Jadi (selain ke pengajian) setiap bepergian dengan keluarga dan kami mampir ke sebuah masjid untuk sholat maka otomatis aku langsung mengenakan jilbab yang selalu tersimpan di dalam tas .

Sesudah lama perang bathin dalam hati ku untuk mengenakan jilbab akhirnya mendekati akhir tahun 2001 aku berniat mengenakan jilbab diawal tahun 2002. Niat itu hanya aku simpan sendiri saja karena aku ingin memberikan surprised pada orang tua ku. Namun ... tiba-tiba teman-teman kuliah ku ingin mengadakan liburan keluar kota di akhir tahun. Sudah mati-matian aku menolak untuk tidak ikut acara mereka karena  ingin menenangkan diri sekaligus mempersiapkan diri untuk niat ku tersebut maka semakin gigih pula mereka meminta supaya ikut. Akhirnya salah satu sahabat terdekat ku menanyakan kenapa aku menolak dan aku jelaskan pula alasan nya juga  meminta dia untuk merahasiakannya. Namun karena mereka ingin ada nya kebersamaan setelah beberapa tahun berpisah, akhirnya aku ikut juga.

Bisa ditebak... liburan yang seharus nya untuk bersenang2, refreshing melepaskan segala rutinitas yang ada, tidak bisa aku nikmati karena pikiran ku tiba2 merasa goyah..... Selama liburan entah kenapa aku berpikir kembali "Apakah Awal tahun 2002 nanti memang sudah saat nya untuk ku dan apakah aku sudah siap ?"  Ya Allah ... hal-hal duniawi kembali merasuki diri ku Sampai sehari sebelum tahun baru pun aku masih berjalan-jalan dengan teman-teman ku.

1 Januari 2002,
aku sengaja berdiam diri di rumah selain untuk menenangkan diri juga untuk memantapkan kembali niat ku.

2 Januari 2002,
kebiasaan ku memang sarapan pagi dahulu baru kemudian bersiap untuk berangkat ke kantor. Dan di saat sarapan aku memang hanya mengenakan pakaian rumah sehingga orang tua ku masih belum tahu juga rencana ku. Ketika akhirnya aku turun (lagi) ke lantai bawah rumah mungilku untuk berpamitan  kepada orang tua ku, seketika mama langsung sujud syukur kepada Allah setelah itu memeluk ku dan menangis. Papa langsung berucap Alhamdulillah, karena merasa senang akhirnya anak nya mau mengenakan jilbab.

Sesampai di kantor, Alhamdulillah respons nya juga sangat baik bahkan semua juga mendukung ku. Yang sudah pasti kaget tentu saja teman-teman kuliah ku dulu. Ya ... karena sore hari nya kita sudah janjian untuk berkumpul kembali guna melihat foto-foto liburan. Walaupun sudah pasti kaget karena perubahan drastis dalam penampilan ku tapi mereka senang dan mensupport karena diantara mereka baru aku yang (ketika itu) mengenakan jilbab.

Alhamdulillah .. hingga saat ini aku selalu berdoa agar aku bisa selalu menjalankan kewajiban-kewajiban ku seorang seorang muslimah sejati di mata Allah.

*Tulisan ini (walaupun masih jauh dari sempurna) aku buat untuk berpartisipasi dalam Lomba Menulis "Jilbab Pertama" yang diadakan oleh uni Dian *

Sunday, September 19, 2010

Aku Ingin Hamil


Ketika membuka kulkas, mata sang menantu tertumpuk pada satu kotak tape ketan yang dibungkus daun jambu. Seketika langsung timbul hasrat untuk segera menyantap makanan kesukaan nya  itu. Namun (untung nya) etika sebagai seorang menantu yang baru datang langsung menahan  (walaupun sudah ngiler setengah mati ) karena mungkin saja tape ketan tersebut untuk hantaran kerabat alias tidak diperuntukkan untuk orang2 dirumah.
Baru saja menutup kulkas dan membalikkan badan, tiba2 terdengar suara Ibu Mertua bilang kalau ada tape ketan di kulkas dan menawarkan untuk memakan nya. Namun tidak berapa lama terdengar suara  Bapak Mertua menyahut dibelakangnya dan terjadilah dialog dengan sang menantu.

Bapak Mertua : Itu  tape ketan dari Cirebon kemarin , tp kamu jangan makan ya
Menantu : (dengan muka sedikit kecewa karena dilarang makan makanan kesukaannya) .. memang kenapa pak ?
Bapak Mertua : iya .. pokok nya jgn makan yg asam2, terus nanas juga ga boleh. Pokok nya yang 'panas'2 begitu.
Menantu : (langsung berpikir dan berkata dalam hati) jgn2 si Bapak sangka hamil, krn kebetulan ketika datang sang menantu mengenakan longdress Bali (busana yang sebelumnya tidak pernah dia punya)
Bapak Mertua : (meneruskan ucapan) soalnya nanti kalau makan2 seperti itu .... (lupa apa perkataan selanjut nya krn pikiran sang menantu sudah melayang kemana-mana )

Ya... itulah dialog yang terjadi antara aku dan Bapak Mertua tidak lama ketika baru sampai di Indramayu pas mudik lebaran kemarin (pastinya sesudah bersalam2an dan bermaaf2an donk).Terus terang, setiap aku mudik kerumah mertua memang selalu pertanyaan seperti .. Sudah telat belum neng eehhh kamu udah hamil belum ? yang muncul dari mertua, walaupun sudah dijelaskan bahwa aku sudah periksa ke dokter dan hasilnya baik2 saja, juga kita bilang bahwa kita selalu berusaha, berikhtiar dan sudah pasti berdoa kepada Allah SWT walaupun semua Qodar kita pasrahkan kepada Nya.

Walaupun sesaat setelah percakapan itu aku sempat 'blank' sehingga  tidak sempat menyangkal kalau aku belum hamil .. he he, namun kalau dulu sering meratap ke aa setiap mendapati mens,  (Alhamdulillah) saat ini aku sendiri sudah santai dengan pertanyaan2 mengenai kehamilan.

Beruntung diantara orang2 yang 'usil' bertanya kapan aku hamil, aku memiliki banyak saudara, teman dan sahabat yang masih peduli kepada ku. Pernah ada kejadian lucu yang membuat ku sangat terhibur dimana ketika aku mens dan memberitahukan ke aa, malah dia berucap Alhamdulillah. Langsung nanya dengan muka sedikit ngambek, kog malah dibilang Alhamdulillah... Dijawab, ya Alhamdulillah masih mens, berarti istri nya masih muda, coba kalau sudah tidak mens berarti sudah menopause

Selama ini aku juga belajar dari Uni Dian, sepupu ku yang baru diberi amanahNya setelah 9 tahun menikah. Malah suatu ketika pernah aku sharing ke uni Dian kalau ada teman ku yang bilang seperti ini ... Loe belum hamil juga ya ? Payah loe .. sini mau gue ajarin ga ?  .. Mau marah ga sih dibilang seperti itu dan melihat intonasi suara serta  mimik muka nya aku merasa dia sudah keterlaluan . Langsung si uni bilang kalau si Dika (adek nya yg notabene sepupu ku juga dan sama2 belum diberi keturunan) ditanya seperti itu pasti akan dijawab : Boleh,  tapi sini bini loe gue ajarin duluan ..

Judul tulisan kali ini juga aku pilih  karena memang keinginan setiap pasangan  (normal) yang sudah menikah untuk memiliki keturunan. Dan secara kebetulan menemukan sebuah forum di FB dengan nama yang sama.

Kenapa pasangan yang normal ? karena ketika reuni kecil teman2 SMA beberapa waktu yang lalu aku bertemu dengan teman yang sudah 6 tahun menikah dan belum dikaruniai keturunan. Ketika ditanya  (walaupun kehidupan nya sudah sangat mapan)  ternyata dia dan istri nya sampai saat ini belum ingin mempunyai keturunan dan untuk itu mereka sengaja ber KB.

Maaf sebelumnya kalau aku (dan bbrp teman ku) bilang tidak normal, karena menurut kita anak itu adalah rezeki dan anugrah luar biasa dari Allah SWT. Namun bukan berarti kita yang belum diberi anak berarti tidak mendapat rezeki. Karena keturunan itu adalah rezeki bagi mereka yang diberi titipanNya, namun buat yang belum diberi keturunan sudah pasti rezekiNya diganti dalam bentuk yang lain.

Hari ini pun aku mendapati status seorang teman (yang kebetulan sdh lama belum diberi keturunan) seperti ini :

.. banyak anak banyak rejeki,,, sedikit anak sedikit rejeki,,, gapunya anak gapunya rejeki... ~Gitu yaaaa???~


Ternyata memang masih banyak juga pendapat, komentar dan entah masih banyak hal-hal lain yang me nyudut kan pasangan yg belum mempunyai anak. Dan memang nya semudah itu untuk mempunyai anak ? karena tidak semua orang sama. Ada pasangan yang dinyatakan sehat oleh dokter tetapi tetap belum dikarunia keturunan karena memang belum waktu nya diberi olehNya.

Hampir sebagian besar pasangan yang ingin memiliki keturunan mengusahakan berbagai cara mulai dari berobat ke dokter hingga tidak sedikit yang pergi ke alternatif. Tapi justru karena sering disudutkan maka pasangan tersebut menjadi stress. Akibatnya kondisi fisik dan psikis mereka terpengaruh dan (mungkin saja) proses kehamilan menjadi terhambat.

Untuk itu maka aku ingin bilang bahwa walau belum diberi keturunan namun aku merasa beruntung karena Allah memberi ku rezeki berupa suami yang baik dan Insya Allah bisa menjadi imam buatku, orang tua yang selalu mengasihi ku dan memberi kekuatan disaat ku lemah, teman2 WK'ers tempat dimana kita semua bisa saling sharing dan menguatkan satu sama lain, juga saudara2 ku yang selalu mensupport.

Tulisan ini dibuat karena akhir2 ini aku banyak mendapati fakta bagaimana  orang masih  bertanya - tanya terhadap pasangan yang belum mempunyai keturunan, juga sekaligus sebagai motivasi untuk diri ku sendiri.

*Sebagian tulisan disadur dari salah satu majalah wanita dengan topik Aku Ingin Hamil*

Monday, August 2, 2010

Our 1st Wedding Anniversary


Alhamdulillah, kemarin aku dan aa telah berhasil melewati usia 1 tahun pernikahan.
Memang perjalanan kami belum seberapa dibandingkan dengan pasangan2 lain nya, namun kami bangga bisa berhasil melewatinya .

Selama 1 tahun perjalanan banyak pelajaran yang bisa diambil hikmah nya oleh kita berdua. Dari 2 orang anak manusia yang berbeda jenis kelamin, karakter, watak dan sifat yang kemudian dipersatukan, sudah pasti banyak toleransi, kerjasama dan banyak hal lain nya yg harus dilakukan, terutama masalah menurunkan ego masing2. Alhamdulillah selama ini semua masalah  tersebut  bisa terpecahkan dengan baik.

Sebagai suami (menurutku)  aa bisa menjalankan posisi sebagai imam buatku. Banyak pelajaran2 dan nasehat agama yang diberikan kepada istri nya, sehingga bisa menambah ilmu agama ku.

Yang terpenting bagi ku, aa tidak 'mengekang' diri ku dalam artian selama aku sudah menyelesaikan urusan rumah aku bebas berkumpul dengan teman2 ku dan jika kebetulan jadwal nya kita bertemu aa juga bersedia mengantar dan ikut berkumpul dgn teman2 ku.

Juga selama ini aa selalu mensupport hobby baru yg aku miliki setelah menikah. Sebagai mana telah diketahui sebelumnya, aku sekarang sedang 'keranjingan' membuat kue. Bahkan untuk membuat Dapur Rayya itu pun juga mendapat support sepenuhnya dari nya. Jika aku sedang membutuhkan peralatan dan bahan2 kue dan kebetulan kita sedang bersama (baik di Bandung atau Jakarta) maka dengan sigap aa mau mengantarkan walaupun itu akan memakan waktu yang lama hanya disebuah Toko Bahan Kue  (maklum sekarang kalau sedang berada di Toko Bahan Kue aku bisa betah ).

Keturunan ??? walaupun sampai saat ini Allah belum memberi kesempatan kepada kita namun bagi kita sekarang itu bukan hal yang harus dibuat pusing. Memang, beberapa bulan pernikahan aku sebagai wanita sempat merasa sedih karena belum juga dikaruniai keturunan. Apalagi setiap ada kesempatan bertemu dengan keluarga dan para sahabat yang otomatis pertanyaan pertama adalah .. Sudah hamil belum Ren ? kalau dijawab belum pasti akan muncul kalimat2 seperti wah ga tokcer nich, mau diajarin ga ? dll .. Bahkan jujur setiap kita menelpon ke mertua pasti pertanyaan itu selalu muncul . Alhamdulillah sebagai suami aa selalu menasehati aku, bilang bahwa memiliki keturunan juga termasuk qodar dari Allah SWT. Walaupun sudah semaksimal mungkin usaha kita namun juga Allah belum meng qodar, maka sebagai makhluk Nya kita harus bisa tabah dan tawakal. Bahkan aa juga memberi pengertian kepada kedua orangtua nya dan Alhamdulillah mereka mau mengerti bahkan selalu mendoakan agar kita diberi keturunan

Tentang kehidupan kita yang masih LDR, terus terang ini merupakan salah satu yang belum terpecahkan . Namun selama ini walaupun Allah SWT masih mentakdirkan seperti ini, aku dan aa selalu berdoa dan berusaha agar masalah ini bisa selesai entah bagaimana pun jalanNya ... Amin

Perjalanan kita berdua masih sangat panjang ... Mudah2an kita bisa melewati 'kerikil2' selama perjalanan kita kedepan nanti , aa bisa menjadi suami dan imam yang terbaik untuk ku dan keturunan kita di dunia dan akhirat nanti, aku bisa menjadi istri yang  shaleha dan  keluarga kita bisa menjadi keluarga yang Sakinah, Mawwadah, Warrahmah.. Amin.

Foto nya ada disini ya ^_^

Sunday, August 1, 2010

Our 1st Wedding Anniversary




Cerita nya kita mau merayakan di tengah malam, tapi ketika aku terbangun jam 00.15 wib ternyata aa nya masih sibuk siapin laporan dan bahan presentasi untuk training di kantornya. Jadi terpaksa tunggu sampai si aa selesai baru dimulai.

Setelah si aa selesai, pas ke kamar mandi sebentar baru aku langsung siap2 untuk perayaan nya.

Sempat ada kejadian lucu, karena kebiasaan kalau aa datang pasti aku langsung membereskan tas nya, pas dilihat sempet mikir kog ga ada kado nya.. he he ternyata ketika aku lg di kamar mandi sempet diumpetin dulu spy istri nya ga tau. Nah pas tengah malam aku mau ambil kado aku kog ga ada di tempat nya, ternyata pas si aa ambil baju di lemari tiba2 lihat ke lemari bagian bawah ada seperti bungkusan kado. Pas dilihat udah feeling kalau itu kado aku, langsung diumpetin.. iseng banget deh waktu itu..

Dan .. ga lupa aku juga siapin anniversary cake nya loch, walaupun sdh diwanti2 ga usah buat krn aku baru sembuh sakit, tp kog gatal jg untuk buat walaupun cuma ukuran kecil :-p

So ... enjoy our 1st wedding anniversary ^_^

Tuesday, July 6, 2010

Pecel Terong Bakar


Description:
Masak lagi yuk ...
Kali ini suami pengen dimasakin terong, tapi tidak mau terong balado (udah bosan kali ya, krn di rumah mama suka bikin.. maklum padang). Untung nemu resep ini dari majalah Sedap-edisi pemula. Pas dicoba ... ternyata enak , cocok buat lauk pendamping nasi merah. Maklum, di Bandung kita selalu konsumsi nasi merah dan harus mencari lauk2 yang cocok supaya nasi merah nya bisa diterima lidah :-p

Ingredients:
Bahan :
3 buah terong ungu, belah dua memanjang (aku belah tiga)
1 sendok teh garam
1 sendok makan minyak goreng, untuk mengoles

Bumbu Sambal :
10 buah mata petai, belah dua
1 lembar daun salam
1 sendok makan air asam, dari 1/2 sdt asam jawa dan 2 sendok air (kemarin pakai air jeruk nipis)
1 sendok teh garam
2 sendok teh gula merah sisir
25 gr teri nasi goreng, untuk taburan
2 sendok makan bawang merah goreng, untuk taburan
5 sendok makan minyak goreng, untuk menumis

Bumbu Tumbuk Halus :
6 buah cabai merah keriting (kemarin 10 buah)
2 buah cabai merah besar, buang biji nya (kemarin tidak pakai)
5 buah cabai rawit merah
4 butir bawang merah

Directions:
1. Lumuri terong dengan garam
2. Bakar terong sambil dioles minyak sampai kecoklatan. Angkat
3. Tumis bumbu halus dengan daun salam sampai harum. Masukkan petai. Tumis sampai layu
4. Tambahkan air asam, garam dan gula merah sisir. Aduk rata
5. Sajikan terung bersama sambalnya, taburan teri nasi dan bawang merah goreng

Tuesday, April 27, 2010

1st Experience with Obgyn

Sebenar nya sudah lama aku niat periksa ke Obgyn, apalagi setelah melihat postingan teman2 yang akhirnya membuat kita yang sebelum nya santai ttg keturunan berfikir tidak ada salah nya mencoba periksa sebagai salah satu ikhtiar kita.

Tapi ... dikarenakan aa ingin istri nya mendapatkan yang terbaik, selalu saja ada halangan, dikarenakan :
- Aa ingin  mendampingi ketika aku periksa (yg notabene hanya bisa hari Sabtu sore, dan itupun ketika berada di Bandung, krn kalau di Jkt baru dtg Sabtu malam)
- Aa ingin dokter perempuan, dan walaupun tidak pernah punya pengalaman (ya iya lah..  ) dari referensi sdr dan teman2 juga kebetulan prnh melihat dokter itu ketika membesuk slh satu sdr nya... dia ingin kita periksa ke salah satu dr. SpOG perempuan di Bdg  (ada bbrp Wkers yg tau cerita gimana kita hunting itu dokter dan hasil nya Nihil)

Akhirnya... kita sepakat untuk ke dokter manapun yang penting dokter nya perempuan. Sempat mendapat rekomendasi dr Hanni untuk periksa di dokter langganan nya, tp walaupun kemarin aku cuti ternyata Senin malam (jadwal dokternya) bersamaan dengan waktu nya si aa ngaji.

Akhirnya  hari Sabtu (24 April 2010) kemarin, pergilah kita ke RSIA Hermina Pasteur dan memilih Dr. Indri Budiarti, SpOG yang kebetulan praktik pada jam kita datang juga antrian nya tdk terlalu lama.

Masuk ke ruang praktik, dokter Indri bertanya maksud dan tujuan kita periksa. Sesudah nya bertanya  HPHT, ada keluhan atau tidak selama haid, dan sering keputihan atau tidak. Dikarenakan jadwal haid aku teratur, tidak ada keluhan nyeri hebat, dll selama haid, juga keputihan yg kadang2 terjadi ketika akan haid, maka beliau bilang kondisi aku baik2 aja. Tapi...  setelah kita bilang kalau kita LDR, baru dokter Indri bilang mungkin itu penyebabnya .

Dibalik gaya nya yg cuek dan cara bicara nya yg cepat (sampai buat si aa bengong )  yg bikin kita tenang adalah ketika beliau bilang bahwa selain umur pernikahan kita yang masih dibawah 1 thn  juga beliau bilang... jika ibu dan bapak berkeinginan utk memiliki keturunan, sebenarnya bisa saja saya kirim ibu ke Dokter Spesialis Fertilisasi disini untuk Program, tapi saya kog lebih suka pasangan suami istri untuk menjalani proses alami saja  , karena selain membutuhkan biaya yg tidak sedikit, program itu sangat repot dan (menurutnya) menyakitkan.. salah satu nya ibu harus mensuntik diri nya sendiri setiap hari dan yang pasti semua nya itu belum pasti berhasil kalau tidak ada kuasaNya

Akhirnya beliau menerangkan tentang proses kehamilan alami , cara menghitung  masa subur dan cara mempelajari suhu basal, dimana pengukuran yg terbaik dilakukan ketika bangun tidur, tubuh tidak bergerak sama sekali dan pengukuran akurat dilakukan melalui oral.  Untung sudah mengerti sedikit2.. kalau ga bingung krn nerangin nya cepat bgt..  dan aku hanya bertanya tentang hal yg belum aku mengerti saja. 

Selain itu beliau juga menyarankan, kalau misal nya tanda2 masa subur sudah didapat, kita harus mengusahakan untuk bertemu dan melakukan hubungan suami istri.. (ini yang susah ya... tp mdh2an selalu ada jalanNya).

Setelah itu beliau mempersilahkan aku untuk melakukan USG. Dijelaskan posisi rahim ku , ketebalan rahim nya (tenyata sedang masa subur), tidak terlihat ada nya kista dsb, yang berarti semua nya bagus

So far.. dengan mengesampingkan kekurangan nya yaitu  gayanya yg cuek dan nada bicara nya yg cepat, kita puas dengan penjelasan nya yang menyarankan untuk melakukan semua  proses secara alami, juga beliau tidak komersil dimana tidak membekali kita dgn obat2an dan vitamin2 yg belum perlu kita konsumsi. Menurut beliau lbh baik kita menjaga asupan makanan yg kita konsumsi saja dengan kata lain memperbanyak konsumsi makanan yg mengandung vitamin E, tidak stress, aku nya jgn terlalu capek dan yang tidak boleh ketinggalan... kita berdua harus BERDOA.

Keluar dari ruang praktik, pasti harus langsung ke kasir donk.. Jadi ini aku share biaya konsul dan USG di RSIA Hermina, Pasteur :
- Biaya Pendaftaran   Rp.      1.500,-
- Konsul Dokter          Rp.  100.000,-

- USG                        Rp.    25.000,-
             Total            Rp.  126.500,-

Dan yang pasti.... sekarang punya sahabat baru yg mendampingi aku tidur

DIGITAL THERMOMETER

Ya.. sesudahnya aa langsung membelikan digital thermometer untuk mengukur suhu basal tubuh ku.


Hari pertama... bangun tidur langsung raih thermometer
Hari kedua   ...  masih langsung raih thermometer
Hari ketiga ... LUPA ... bangun tidur mlh lsg ngobrol2 sm si aa

Wednesday, March 24, 2010

Ujian Kenaikan Tingkat Seorang Bakul Kue

Sudah dari awal tahun 2010 ini aku memulai Dapur Rayya, yang selain untuk mengisi waktu luang juga sebagai tempat belajar bagi diriku untuk bisa memanjakan lidah suami dan keluarga.

Dalam waktu hampir 3 bulan ini banyak suka cita yang aku dapatkan, kemampuan ku dalam hal masak memasak bertambah, sahabat2 baru  dari  milist NCC (tempat ku belajar selama ini) maupun customer2 yang tidak aku kenal sebelumnya.

Dan... untuk kali ini aku mendapat pelajaran yang sangat berharga baik untuk diriku pribadi, diriku sebagai seorang penjual, maupun diriku sebagai seorang istri.

Berawal dari postingan status ku di salah satu situs pertemanan, dimana aku menulis bahwa salah satu resepku dimuat dimajalah wanita.

Disusul dengan komentar2 dari teman2 ku dimana salah satu nya bertanya apakah dia bisa pesan ? yang tentu saja aku persilahkan dan memberi tahu supaya melihat blog ku sehingga bisa melihat contoh2 kue yang sudah aku buat. Tidak lupa aku beritahu bahwa untuk setiap pengiriman akan dikenakan ongkos kirim. Trs dia komentar .. ke xxx kog pake ongkir, piye tho ? ... langsung aku balas klu kiriman pakai kurir khusus kue dan aku sendiri masih bekerja. Juga ada komentar dari teman ku yg lain menjelaskan kalau untuk wilayah Jakarta saja kena ongkir apalagi diluar Jakarta. Eh.. tiba2 dia komentar lagi.. boleh, tp minta diantar oleh si aa...Wah wah, langsung aku balas kalau Insya Allah bisnis ini serius, jd kalau cuma mau koment iseng lbh baik jgn disini ya. Harap liat sikon nya..

Langsung deh, komentar2 lain bermunculan dari orang2 untuk dirinya yang minta diantar kue nya oleh si aa.

Melihat itu langsung dia posting minta maaf, dan bilang Kalau dia sudah pesan kue kemarin dan minta aku cek email pesanan nya. Selain itu permintaan maaf nya juga ditujukan via sms ke aku n aa (krn dia teman nya aa). Tapi .... selain permintaan maaf nya krn ga bermaksud untuk iseng dan lain sebagainya, juga bilang mungkin aku lagi ga mood atau memang anggap nya beda...

Aku tidak marah atas komentar nya itu. Tapi... aku dan aa sepakat untuk tidak membalas sms nya itu. Karena di sms dia bilang :
- Kalau dia bukan fans nya si aa, trs ada kalimat... hahaha parah tuh temen lo status nya, tp gpp lah dia kan ga tau, its ok.
- Dia n aa teman dekat, amat sering saling menghina dan mencaci, hahaha

Nah... dengan banyak nya kalimat hahaha keluar dari diri nya, seperti nya dia mencari pembelaan diri bahwa apa yg sudah dia lakukan itu (menghina dan mencaci) adalah hal yg wajar, jd kalau kita balas pasti akan makin banyak muncul kalimat hahaha tersebut.

Dan ternyata.. membaca dari situs pertemanan tsb, masih ada kelanjutan dari kejadian ini dimana banyak yang tertawa setelah diceritakan oleh nya bahkan sampai kalimat tidak pantas yang muncul.

Yang pasti melihat kejadian tersebut selain suami ku tercinta, banyak para sahabat yang memberikan semangat supaya aku sebagai Bakul Kue  bisa belajar dari kejadian ini. Mereka bilang rezeki tidak akan kemana dan lebih baik orang tersebut didoakan supaya sadar.  Bahkan si aa bilang anggap aja ini ujian untuk kenaikan menuju kelas (derajat) yang lebih tinggi lagi ...

Walaupun banyak yang bilang lebih baik aku tidak berteman terlalu dekat dgn teman masa lalu si aa, tp aku merasa yakin bahwa tidak semua teman2 aa seperti itu. Bahkan aku merasa senang karena berarti aku mempunyai banyak saudara. Apalagi dengan adek2 ku di tempat kost aa dulu. Senang rasa nya kalau mendengar mereka berkata : mba aku mau KP, doain ya.. mba aku besok sidang, mba aku lulus....mba aku sudah kerja.  Sungguh kebahagiaan yang tidak terkira mendapat saudara2 seperti mereka.

Ya... hikmah yang didapat dari kejadian ini untuk diriku :

1. Aku masih harus banyak belajar untuk bersabar
Apalagi sekarang harus menghadapi customer yang beragam sifatnya.

2. Aku harus berhati2 dalam setiap perkataan dan tulisan

3. Setiap tulisan/perkataan yang  aku tulis juga bisa menghormati pasangan (baik dirinya maupun pasangan orang lain).

Si mba tersebut sudah bersuami, begitu pula dengan si aa yang notabene ada istrinya. Jd lebih baik walaupun dia bilang sudah sering mencaci, menghina dan sebagainya, lebih diperhatikan perasaan pasangan masing2.

3. Lebih berhati2 walaupun dalam keseharian ku sering (sudah biasa) saling mencela dengan teman (tapi tidak menghina dan mencaci ya )

Karena sudah dari sebelum menikah aku perhatikan si mba itu sering berkata yang (menurutku) keterlaluan terhadap si aa. Dan  si mba itu seorang pendidik yang seharusnya lebih bisa memberi contoh berbahasa yang baik, benar dan santun.

4. Selalu mendoakan baik untuk orang yang sudah menganiaya ku.


5. Kalau ingin curhat /cerita ke orang lain aku harus lebih berhati2 lagi.
Harap diperhatikan dengan siapa kita curhat/cerita. Jangan sampai ternyata orang tempat kita curhat merupakan saudara dari sumber cerita tersebut (karena si mba itu berlaku demikian, dan mudah2an saudara ipar ku bisa menyikapi nya dengan bijak).


Apapun pandangan orang lain terhadap diriku sudah aku anggap angin lalu dan ini menjadi pembelajaran berharga sekali.

Sekarang berusaha agar diriku bisa bersikap seperti tersebut diatas. Dan yang pasti sampai saat ini ... aku tidak pernah menerima email ordernya.


Sunday, March 14, 2010

IKAN WOKU


Description:
Bermula ketika lagi membereskan buku2 resep, tiba2 si aa yang kebetulan ada didekat ku melihat resep ikan woku ini. Langsung deh di request untuk dibuat minggu depan (ktk giliranku berada di Bandung). Dan ketika waktu nya tiba, hasilnya ... bikin si aa nambah terus ... he he ... pdhl mah emang doyan makan :-p

Ingredients:
- 4 ekor ikan mas (krmn pakai ikan nila krn kita berdua tdk begitu suka dgn ikan mas)
- 400 ml air
- 1 batang serai
- 1 lembar daun kunyit (diskip krn cari di Psr. Sarijadi tidak ada)
- 3 batang daun bawang, iris kasar
- 4 lembar daun jeruk purut
- 2 buah tomat hijau, potong 4 bagian
- 3 ikat kemangi, ambil daunnya
- garam secukupnya
- 2 sdm minyak goreng untuk menumis

Bumbu Halus :
- 6 buah cabai merah
- 8 buah cabai rawit
- 6 butir bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 2 ruas jahe
- 1 ruas kunyit
- 6 butir kemiri

Directions:
- Tumis bumbu halus, serai, daun kunyit dan daun jeruk purut hingga harum
- Tuang air, masak hingga mendidih. Masukkan ikan dan garam, aduk rata
- Masukkan tomat, daun bawang dan daun kemangi, aduk
- Tutup wajan, masak diatas api kecil hingga ikan matang
- Angkat dan sajikan

Sunday, March 7, 2010

Our Wedding Souvenir as a Business Idea


Semua nya berawal ketika semalam sedang membuka FB, tiba2 melihat status seorang teman yang bilang bahwa  sekarang dia menjual, mendesign dan melayani pesanan mugs. Karena penasaran aku dan aa langsung melihat ke link yang diberitahukan. Pas liat2 contoh2 mug nya, kita berdua melihat  mug dengan gambar seperti diatas.

Ya.. mug itu merupakan wedding souvenir yang kita berikan kepada para Among tamu sebagai ucapan terima kasi
h, selain









untuk para tamu undangan dan kain batik Indramayu dari Batik Paoman untuk para saudara yang telah membantu (sayang lupa difoto .. )
 
Setelah melihat2 koleksi mug nya, aku dan aa memberi comment di FB beliau. Tapi.. tiba2 tengah malam, ada sms dari ybs, katanya :

Asslmkm, mlm mba. Barusan baca commentnya di facebook. Wah ketauan ya, mug mba jd contoh. Gara2 dpt mug dari mba saya jd trinspirasi bkn usaha mug sendiri. Tp kalau kberatan besok saya delete deh. Jzklhr doa nya. Saya masih mncari2 bisnis apa yg mau diseriusin. Ingin sukses spt reni ... (Amin.. kalau didoakan aku sukses).

Langsung aja aku balas ga pa2 kalau foto2 mug tersebut dipajang. Malah kita berdua senang kalau tnyata wedding souvenir yg kita kasih ke beliau bisa jd inspirasi bisnis buat nya

Gambar mug diambil dari :
http://trixiemugs.blogspot.com/2010/02/mug-souvenir-pernikahan.html

Monday, February 8, 2010

UDANG SAMBAL GORENG MANIS


Description:
Resep asli nya sich tidak pakai daun bawang n bawang bombay. Tapi berhubung aku n aa maniak bawang bombay, jadi nya ditambahin deh.

Ingredients:
- 5 butir bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 3 sdm minyak goreng
- 1 batang serai, memarkan
- 250 gr udang ukuran sedang, kupas kulitnya
- 100 ml air
- 1 sdm saus tiram
- 2 sdm kecap manis
- 1/2 sdt garam
- 1/4 buah bawang bombay
- 1 batang daun bawang

Haluskan :
- 4 buah cabai merah
- 2 cm kunyit

Directions:
- Panaskan minyak goreng, tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum
- Masukkan bumbu halus dan serai, aduk hingga harum
- Tambahkan udang, aduk2 hingga berubah warna
- Tuang air, masak hingga mendidih
- Masukkan saus tiram, kecap manis dan garam
- Masukkan bawang bombay dan daun bawang
- Angkat dan sajikan

Monday, January 4, 2010

Start From Here - Cibogo Tengah, Bandung















Selain krn aku suka tanaman, juga supaya ada penyegaran.
Sayang, cuma bisa sedikit. Selain krn tempat nya sempit (ini di tangga menuju keatas) juga krn baru bisa diurus kalau aku dtg. Si aa paling cuma nyiram aja ...

Kenapa berawal dari sini ???? karena disini lah kita berdua merasakan rumah tangga yang sesungguh nya alias tidak rumah orang tua - di Jakarta, tempat aku masih menetap saat ini.

Disini aku harus bisa melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai seorang istri alias berbelanja ke pasar dan memasak sendiri, krn kalau di rumah ortu khan tinggal terima beres :-p
Dan disini juga kita bergotong royong melakukan pekerjaan rumah tangga, alias sering nya si aa yg mencuci dan mengepel.. he he

Walaupun kecil dan terletak di atas. Tapi aku merasa nyaman, karena ini merupakan paviliun super mungil yang membuat aku (plus aa) merasa bebas, tidak berisik dan terganggu penghuni yg lain (tidak seperti kost an pada umum nya).

Niat pindah ke tempat lain ? memang terpikirkan, tp tdk untuk saat ini, mungkin kalau (Insya Allah) aku hamil, jd tdk perlu naik2 tangga lagi, atau si aa bisa mutasi ke Jakarta. Bukan nya apa2 sekarang aja sdh bingung gimana ngangkut barang2 ini semua nantinya .. he he