Sejak kecil aku sudah tahu bahwa salah satu kewajiban seorang wanita Muslimah adalah menutup aurat nya, apalagi aku berasal dari suku yang mayoritas sangat kuat nilai agama Islam nya sehingga memakai jilbab bukan merupakan suatu hal yang asing.
Namun entah mengapa kesadaran ku hanya sebatas menutup tubuh ku saja, tidak kepala ku. Ya... di saat anak2 remaja seumur ku ber modis ria dengan pakaian yang membentuk tubuh, aku lebih memilih mengenakan pakaian lengan panjang, sampai-sampai ketika ulang tahun teman-teman kuliah ku menghadiahi sebuah kaos ketat tangan pendek karena menurut mereka aku cocok berpakaian seperti itu
Orang tua ku memang menyuruh aku untuk segera menutup kepala ku, namun bukan berarti mereka dengan keras melakukannya. Secara sabar mereka selalu mengingatkan, memberitahukan dalil2 perintahNya namun semua itu dikembalikan kepada ku. Mereka hanya bilang selalu berdoa agar aku cepat diberikan hidayahNya dan mengingatkan kalau bisa aku mengenakan jilbab ditempat2 yang sudah semesti nya apalagi ketika bersama mereka. Jadi (selain ke pengajian) setiap bepergian dengan keluarga dan kami mampir ke sebuah masjid untuk sholat maka otomatis aku langsung mengenakan jilbab yang selalu tersimpan di dalam tas .
Sesudah lama perang bathin dalam hati ku untuk mengenakan jilbab akhirnya mendekati akhir tahun 2001 aku berniat mengenakan jilbab diawal tahun 2002. Niat itu hanya aku simpan sendiri saja karena aku ingin memberikan surprised pada orang tua ku. Namun ... tiba-tiba teman-teman kuliah ku ingin mengadakan liburan keluar kota di akhir tahun. Sudah mati-matian aku menolak untuk tidak ikut acara mereka karena ingin menenangkan diri sekaligus mempersiapkan diri untuk niat ku tersebut maka semakin gigih pula mereka meminta supaya ikut. Akhirnya salah satu sahabat terdekat ku menanyakan kenapa aku menolak dan aku jelaskan pula alasan nya juga meminta dia untuk merahasiakannya. Namun karena mereka ingin ada nya kebersamaan setelah beberapa tahun berpisah, akhirnya aku ikut juga.
Bisa ditebak... liburan yang seharus nya untuk bersenang2, refreshing melepaskan segala rutinitas yang ada, tidak bisa aku nikmati karena pikiran ku tiba2 merasa goyah..... Selama liburan entah kenapa aku berpikir kembali "Apakah Awal tahun 2002 nanti memang sudah saat nya untuk ku dan apakah aku sudah siap ?" Ya Allah ... hal-hal duniawi kembali merasuki diri ku Sampai sehari sebelum tahun baru pun aku masih berjalan-jalan dengan teman-teman ku.
1 Januari 2002,
aku sengaja berdiam diri di rumah selain untuk menenangkan diri juga untuk memantapkan kembali niat ku.
2 Januari 2002,
kebiasaan ku memang sarapan pagi dahulu baru kemudian bersiap untuk berangkat ke kantor. Dan di saat sarapan aku memang hanya mengenakan pakaian rumah sehingga orang tua ku masih belum tahu juga rencana ku. Ketika akhirnya aku turun (lagi) ke lantai bawah rumah mungilku untuk berpamitan kepada orang tua ku, seketika mama langsung sujud syukur kepada Allah setelah itu memeluk ku dan menangis. Papa langsung berucap Alhamdulillah, karena merasa senang akhirnya anak nya mau mengenakan jilbab.
Sesampai di kantor, Alhamdulillah respons nya juga sangat baik bahkan semua juga mendukung ku. Yang sudah pasti kaget tentu saja teman-teman kuliah ku dulu. Ya ... karena sore hari nya kita sudah janjian untuk berkumpul kembali guna melihat foto-foto liburan. Walaupun sudah pasti kaget karena perubahan drastis dalam penampilan ku tapi mereka senang dan mensupport karena diantara mereka baru aku yang (ketika itu) mengenakan jilbab.
Alhamdulillah .. hingga saat ini aku selalu berdoa agar aku bisa selalu menjalankan kewajiban-kewajiban ku seorang seorang muslimah sejati di mata Allah.
*Tulisan ini (walaupun masih jauh dari sempurna) aku buat untuk berpartisipasi dalam Lomba Menulis "Jilbab Pertama" yang diadakan oleh uni Dian *
Namun entah mengapa kesadaran ku hanya sebatas menutup tubuh ku saja, tidak kepala ku. Ya... di saat anak2 remaja seumur ku ber modis ria dengan pakaian yang membentuk tubuh, aku lebih memilih mengenakan pakaian lengan panjang, sampai-sampai ketika ulang tahun teman-teman kuliah ku menghadiahi sebuah kaos ketat tangan pendek karena menurut mereka aku cocok berpakaian seperti itu
Orang tua ku memang menyuruh aku untuk segera menutup kepala ku, namun bukan berarti mereka dengan keras melakukannya. Secara sabar mereka selalu mengingatkan, memberitahukan dalil2 perintahNya namun semua itu dikembalikan kepada ku. Mereka hanya bilang selalu berdoa agar aku cepat diberikan hidayahNya dan mengingatkan kalau bisa aku mengenakan jilbab ditempat2 yang sudah semesti nya apalagi ketika bersama mereka. Jadi (selain ke pengajian) setiap bepergian dengan keluarga dan kami mampir ke sebuah masjid untuk sholat maka otomatis aku langsung mengenakan jilbab yang selalu tersimpan di dalam tas .
Sesudah lama perang bathin dalam hati ku untuk mengenakan jilbab akhirnya mendekati akhir tahun 2001 aku berniat mengenakan jilbab diawal tahun 2002. Niat itu hanya aku simpan sendiri saja karena aku ingin memberikan surprised pada orang tua ku. Namun ... tiba-tiba teman-teman kuliah ku ingin mengadakan liburan keluar kota di akhir tahun. Sudah mati-matian aku menolak untuk tidak ikut acara mereka karena ingin menenangkan diri sekaligus mempersiapkan diri untuk niat ku tersebut maka semakin gigih pula mereka meminta supaya ikut. Akhirnya salah satu sahabat terdekat ku menanyakan kenapa aku menolak dan aku jelaskan pula alasan nya juga meminta dia untuk merahasiakannya. Namun karena mereka ingin ada nya kebersamaan setelah beberapa tahun berpisah, akhirnya aku ikut juga.
Bisa ditebak... liburan yang seharus nya untuk bersenang2, refreshing melepaskan segala rutinitas yang ada, tidak bisa aku nikmati karena pikiran ku tiba2 merasa goyah..... Selama liburan entah kenapa aku berpikir kembali "Apakah Awal tahun 2002 nanti memang sudah saat nya untuk ku dan apakah aku sudah siap ?" Ya Allah ... hal-hal duniawi kembali merasuki diri ku Sampai sehari sebelum tahun baru pun aku masih berjalan-jalan dengan teman-teman ku.
1 Januari 2002,
aku sengaja berdiam diri di rumah selain untuk menenangkan diri juga untuk memantapkan kembali niat ku.
2 Januari 2002,
kebiasaan ku memang sarapan pagi dahulu baru kemudian bersiap untuk berangkat ke kantor. Dan di saat sarapan aku memang hanya mengenakan pakaian rumah sehingga orang tua ku masih belum tahu juga rencana ku. Ketika akhirnya aku turun (lagi) ke lantai bawah rumah mungilku untuk berpamitan kepada orang tua ku, seketika mama langsung sujud syukur kepada Allah setelah itu memeluk ku dan menangis. Papa langsung berucap Alhamdulillah, karena merasa senang akhirnya anak nya mau mengenakan jilbab.
Sesampai di kantor, Alhamdulillah respons nya juga sangat baik bahkan semua juga mendukung ku. Yang sudah pasti kaget tentu saja teman-teman kuliah ku dulu. Ya ... karena sore hari nya kita sudah janjian untuk berkumpul kembali guna melihat foto-foto liburan. Walaupun sudah pasti kaget karena perubahan drastis dalam penampilan ku tapi mereka senang dan mensupport karena diantara mereka baru aku yang (ketika itu) mengenakan jilbab.
Alhamdulillah .. hingga saat ini aku selalu berdoa agar aku bisa selalu menjalankan kewajiban-kewajiban ku seorang seorang muslimah sejati di mata Allah.
*Tulisan ini (walaupun masih jauh dari sempurna) aku buat untuk berpartisipasi dalam Lomba Menulis "Jilbab Pertama" yang diadakan oleh uni Dian *
uni baru ngeh kalau reni baru juga berjilbabnya.. kirain dari sejak te' hel pake, reni juga pake.. ^__^
ReplyDeletemakasih sharingnya ya say.. ^_^
Alhamdulillah...
ReplyDeletebetul mbak reni memang godaan yang bersifat duniawi itu bener2 bikin hati goyah. Tapi alhamdulillah pada akhirnya mbak reni diberi kemantapan hati
semoga selalu istiqomah yah mbak :)
Wah revi jd terinspirasi utk nulis ttg pengalaman memakai jilbab pertama kalinya niy ren..
ReplyDeleteyuk ikutan aja disini ...
ReplyDeletehttp://cambai.multiply.com/journal/item/339/Lomba_Menulis_Tema_Jilbab_Pertama_ku..._?replies_read=203
Hi2 tp bukan utk lomba nulis siy ren, cuma utk sharing aja. Lagipula ngetiknya di hp, pasti lay outnya berantakan deh.. Btw, emang ditutupnya tgl brp ren?
ReplyDeletenanti dikirimnya via email apa posting blog aja sih ren?
ReplyDeleteaku juga mau ikutan aahh...
Tks for sharing :-)
ReplyDeletenice one :)
ReplyDeleteAmin...
ReplyDeleteMakasih ya mba ..
Masih lama vie .. 30 Oktober ..
ReplyDeleteAyo ikutan aja ... hitung2 latihan menulis lagi ..
posting di MP, di tag Lomba Menulis, Jilbab Pertama
ReplyDeletetrs confirm ke sini .. http://cambai.multiply.com/journal/item/339/Lomba_Menulis_Tema_Jilbab_Pertama_ku..._
Baca aturan nya juga di link itu ya non .. Ayo, drpd cuma bengong di kost an khan mending nulis aja.. Siapa tahu dpt hadiah..
Sama2 nia ....
ReplyDeletexixi .. jd malu
ReplyDeletethanks ya syifa
qt deketan lho mulai dijilbabnya ren... hehhe... aku alhamdulillah sejak nov 2001... mmg berat bgt awalnya... tp sgt bsyukur sdh diberi hidayah oleh Allah SWT sampai saat ini
ReplyDeleteIya .. Alhamdulillah kita bisa diberi hidayah..
ReplyDeleteMdh2an kita bisa ttp istiqomah ya yul ..
ya Allah, ortunya mba reni sayang banget ya :)
ReplyDelete