Wednesday, June 15, 2011

(Ultah Cambai : Kisah Nyata Ditolak) Ditolak sebuah Milist

Berawal dari perkenalan dengan seorang teman di dunia maya. Seperti biasa saling bertegur sapa, bertukar info dan pikiran. Dan sampailah dengan persamaan - belum mendapat jodoh di usia yang menurut sebagian orang sangat2 mengkhawatirkan

Suatu saat dia memberi info adanya sebuah mailing list (dimana dia salah satu creator nya) yang Insya Allah bisa menjadi tempat yang pas untuk para sahabat yang belum menemukan jodohnya , sesuai dengan syariah Islam dan tidak lupa  meminta ku untuk  turut bergabung.

Aku sempat menolak dikarenakan dalam beberapa bulan kedepan  akan segera menikah dengan sang mantan pacar .. ehm ehm  yang berarti tidak sesuai dengan persyaratan milist tersebut. Namun dia terus menerus memintaku untuk bergabung. Katanya, walaupun aku tidak termasuk dalam kriteria namun bisa menjadi kontributor untuk memotivasi para member yang belum menikah..  .. yang sebenarnya hanya kebetulan saja karena dia tahu bagaimana proses perkenalan aku dengan si aa.

Ok .. aku pun mengajukan diri untuk bergabung sebagai member milist tersebut. Aturan sebagai member baru pastilah harus memperkenalkan diri kepada yang lainnya. Akhirnya aku tulis postingan pertama sebagai member, diawal paragraph tentu saja perkenalan identitas diri. Dan di akhir paragraph (seingatku - karena cari2 di inbox email ternyata sudah kehapus) aku tulis : " Untuk rekan2 yang belum mendapatkan jodohnya jangan putus asa, bla bla bla .. dan seingatku ada kalimat yang intinya : walaupun sudah berumur diatas xxx tahun, kalian jgn patah semangat .. bla bla bla ..

Tanpa menunggu terlalu lama datanglah balasan dari sang moderator. Yang intinya  "Terima kasih telah bergabung dengan milist kami, namun sesuai dengan aturan umur yang berlaku maka dengan sangat menyesal mba Reni akan kami remove dari milist ini" .. Hihihi,  ternyata mereka mengira umurku  masih imut2 .

Aku mencoba untuk memberikan klarifikasi namun ternyata ketika mereply sudah tidak bisa alias sudah benar2 diremove dari milist. Akhirnya aku email temanku tersebut dan minta dia untuk mengklarifikasi ke milist. Teman ku minta maaf karena dia lupa memberitahukan tentangku kepada salah satu moderator.  Dia pun langsung melakukan klarifikasi ke milist, dan tanpa diduga ternyata menjadi pembahasan yang cukup ramai disana (temanku selalu menforward ke aku). Esok harinya, datanglah email permohonan maaf dari sang moderator dan meminta ku untuk bergabung kembali.

Waktu terus berlalu... Sayangnya, dengan adanya fasilitas grup di salah satu jejaring sosial maka semakin hari mailing list tersebut semakin sepi. Ditambah dengan kepindahan ku ke kota Bandung ini, maka semakin susahlah kesempatan untuk bersilaturahim  secara langsung dengan para membernya.

Ditulis untuk berpartisipasi dalam rangka Ultah MP Cambai : Kisah Nyata Ditolak