Thursday, April 28, 2011

Culture Shock di Tempat Kerja



Dari beberapa pengertian Culture Shock yang ada disini, semua pada intinya sama yaitu rangkaian emosional yang dialami seorang individu ketika berada ditempat baru yang berbeda dari tempat sebelumnya (asalnya). CMIIW


Siapa sangka, kepindahan ku ke Bandung ternyata membuatku harus turut merasakan culture shock  bukan dilingkungan tempat tinggal namun di dilingkungan kerja

Sebelumnya, selama 12 tahun (xixi .. ketahuan udah tua) aku mengalami ritme kerja yang kadang-kadang harus berpindah dari satu gedung ke gedung yang lain dikarenakan posisi para pimpinan yang tidak selalu berada ditempat. Juga karena perusahaan menganut sistem struktur SDM yang ramping jadi kita sebagai sumber daya nya dituntut untuk bisa bersikap multitasking. Walaupun begitu kita menganggapnya sebagai sebuah bentuk kepercayaan dan tantangan, bukan sebagai beban.

Sedang disini ... aku harus duduk manis di kantor dan  karena jenis usaha  public service yang menuntut ketelitian sehingga struktur SDM nya lebih komplit dan terstruktur.

Karena stuktur  yg lebih  komplit dan rantai pekerjaan yang berhubungan satu dengan yang lain  berakibat adanya jeda/waktu luang yang sangat panjang  untuk bisa sampai pada tugasku, juga cara kerja yang sangat jauh berbeda sehingga tahap krisis pun muncul yaitu rasa marah, jenuh dan mengkritik sistem kerja seperti ini.

Aku mulai membandingkan cara kerja di lingkungan baru dengan tempat lama ku dahulu yang menurutku lebih efisien dan selalu tepat waktu

TIDAK .... keadaanku tidak boleh terus seperti yang diuraikan disini .. Aku harus bisa mengatasi mengatasi semua ini. Aku tidak mau mengorbankan tubuhku sendiri .

Akhirnya aku memilih cara ku sendiri utk mengatasi hal ini 

  1.  BERSYUKUR kepada Allah SWT ...Disaat masih banyaknya pengangguran,  aku masih mempunyai pekerjaan sehingga  bisa terus membiayai semua amanah yang dititipkan kepadaku. Alhamdulillah. Walaupun memang tidak seperti di Jakarta krn adanya perbedaan UMK, namun Insya Allah aku bahagia karena saat ini bisa mendampingi suami ku. Jalan keluarnya mungkin harus lebih giat promosi Dapur Rayya  ( loh kog malah promosi.com)
  2. Sharing dengan orang terdekat. Dalam hal ini suami ku (makasih ya a' .. terlalu sering direpotkan istrinya, karena dibalik ketegarannya tetap saja seorang manusia biasa alias cengeng  )
  3. Membangun zona stabilitas. Alhamdulillah disini fasilitas internet sangat memuaskan, jadi aku bisa browsing segala macam resep yang aku mau, browsing tentang tips2 dan cara membuat kue, melihat cara  mendekorasi kue dari youtube.  Pokoknya berusaha memuaskan keingintahuanku tentang Baking.
  4. Berdamai alias kalau ada beberapa hal yang memang harus diperbaiki sistemnya aku coba utarakan langsung kepada GM disini,  tentu saja tidak serta merta bisa langsung diperbaiki dan bahkan diterapkan. Namun setidaknya, uneg2 ku bisa keluar. Dan Alhamdulillah akhirnya aku bisa bertukar pikiran, pengalaman dan ilmu dengan beliau.


~ Gedebage 28 April 2011~
berusaha menulis disaat menunggu pekerjaan datang

Gambar diambil dari sini ...

Monday, April 11, 2011

Undangan Yang Membuat Bingung



Berawal dari pulang kerja aku mendapati sebuah undangan yang diselipkan dibawah pintu. Ketika dilihat ternyata undangan pernikahan dari tetangga yang tinggal di blok lain.

Berhubung belum mengenal semuanya kecuali tetangga terdekat (itupun jarang bertemu karena kesibukan masing2), maka setiap akan pergi belanja sayuran aku mencoba mencari letak rumahnya. Ternyata, letaknya dirumah tempat aku suka membeli sayur mayur. Akhirnya aku coba bertanya kepada mba penjual sayur dan memang benar. Dikarenakan si mba tukang sayur hanya menyewa lahan di garasi rumah itu, maka aku menghapal satu persatu orang yang keluar dari rumah tersebut dgn harapan ktk datang  resepsi bisa memperkenalkan diri.

Tibalah saatnya menghadiri undangan, walaupun sebenarnya masih ragu untuk datang karena melihat kog tetangga kiri dan depan malah pergi. Wah bisa2 nanti kita bengong karena tdk ada yang dikenal.

Tunggu punya tunggu akhirnya ketika siang hari kita melihat ada beberapa orang (yang belum kita kenal) lewat depan rumah mau datang ke pernikahan, maka kita memutuskan untuk datang selain untuk menghormati juga dengan harapan siapa tau bisa kenalan dengan tetangga yang lain plus membuka silaturahim.

Sebelumnya juga aa sudah berencana nanti ketika bersalaman akan memperkenalkan diri. Namun ketika kita sampai disana, malah membuat bingung karena selain tidak ada satupun tetangga terdekat juga karena aku bingung kog wajah orang tua nya pengantinnya tidak familiar dengan yang aku lihat ketika berbelanja. Salahnya lagi, ketika dipersilahkan makan aku tidak bertanya kepada yang bertugas yang mana tuan rumahnya 

Walhasil, akhirnya kita merasa seperti masuk ke undangan yang salah dan itu merupakan undangan tercepat yang pernah kita datangi.


Friday, April 1, 2011

Ketika Anggota Badan Terluka :-(


Setelah
episode packing selesai  maka keinginan membuka kembali Dapur Rayya langsung muncul setelah aku melihat semua baking tools.

Weekend pun tiba, dan tanpa basa basi langsung bermain2 dengan tepung, telur, dark cherry, whipcream dll. Namun ketika finishing, timbul ide  men
dekor dengan coklat yang di iris dengan serutan wortel/kentang *yang warna orange itu loch*, sekalian untuk uji coba karena belum pernah dipakai.

Sudah tahu sebelumnya kalau menghandle coklat di daerah dingin berbeda dengan di Jakarta. Namun entah mengapa melihat hasil serutan yang tidak sesuai (krn coklatnya mengeras) membuatku tambah penasaran ingin coba dan coba lagi. Tiba-tiba ...... tanpa sadar aku melihat darah mengalir dari ibu jari  kanan ku ... yang arti
nya turut ke iris

Spontan langsung meninggalkan semua peralatan dan coklat yang berlumuran darah, lari ke tempat cuci piring untuk memb
asuh tangan lalu lari ke kamar untuk mengambil perlengkapan P3K dan berusaha menghentikan pendarahan. Semua aku lakukan sendiri karena kebetulan aa lagi bermain bola.

Pas aa pulang, melihat istrinya terduduk lemas dengan tangan tertutup kapas dan secangkir teh panas di depannya spontan kaget, apalagi ketika aku suruh lihat di bak cuci piring, ternyata (maaf) ada sedikit irisan ibu jari plus kuku di parutan 

Tapi tenang saja, setelah dibalut kain kassa kemudian aa membereskan sisa2 coklat, kita malah lanjut ke pasar untuk belanja mingguan *maklum pasar nya jauh*. Pulang dari pasar, aa b
ilang kalau dia aja yg masak. Berbekal buku2 resep ku jadilah hari itu kita menikmati sayur asam *yg bener2 asam krn asam nya kebanyakan *, ikan goreng dan sambal terasi. 

Istrinya ga mau kalah donk, walau dengan ibu jari yang sangat sakit tetap lanjut mendekor kue alias mensupervisi si aa untuk bantuin. Tarrraaaa ...  jadilah Blacforest yang penuh perjuangan ini *tapi coklatnya sudah diganti yang baru ya*

Akibat jempol tangan kanan terluka akhirnya rumah sedikit berantakan, terutama yg berhubungan dengan cuci mencuci. Di kantor juga tidak bisa menulis dan mengetik komputer tanpa menggunakan jempol. Selama beberapa hari pekerjaan RT dihandle aa, namun lama kelamaan aku yg tidak betah plus kasihan karena sdh kantornya jauh masih harus nerusin pekerjaan rumah. Akhirnya berusaha mencuci piring dengan tangan kiri, memasak selalu dengan ibu jari di angkat (pegel.com). Pokoknya semua fungsi ibu jari digantikan oleh keempat jari lainnya, walaupun pekerjaan menjadi lebih lama.

Dalam masa penyembuhan, tiba2 ada order dari salah satu teman di Bogor yang ingin memberi surprised cupcake untuk kekasihnya di Bandung. Rezeki pantang ditolak walaupun kondisi tangan blm memungkinkan. Karena harus menguleni plastic icing, jadilah tangan dipaksa untuk bekerja. Alhamdulillah akhirnya customer puas walaupun harus ditebus dengan tangan kanan (terutama ibu jari) yang sakit luar biasa selama 2 hari

Disaat seperti ini membuatku tersadar bahwa harus selalu bersyukur karena Allah memberi  nikmat anggota tubuh yang lengkap. Bagaimana tidak, diberi cobaan seperti itu saja membuatku sempat  mengeluh karena sakit juga aktifitasku sedikit terhambat. Untuk itu makanya aku selalu takjub melihat orang yang dikaruniai anggota tubuh tidak lengkap namun semangat beraktifitas bahkan bisa berkarya sampai bisa  memberi penghidupan kepada orang banyak.

Juga mungkin Allah 'menegurku' supaya semakin mendekatkan diri kepadaNya dan bisa berbuat sesuatu yang berguna untuk orang2 disekitarku.

Alhamdulillah, sekarang kondisi ibu jari ku sudah semakin membaik. Namun ... sekarang jadi bingung bagaimana cara memotong kuku nya nanti, karena meninggalkan satu bentuk ukiran