Friday, August 28, 2009
Thursday, August 27, 2009
(Bingung) Asuransi, Reksadana atau ....
Pesta telah usai... sekarang saatnya memikirkan masa depan kita berdua 
Suatu malam, berdua kita ngomongin apa yang harus kita persiapkan untuk masa depan. Point dari obrolan kita saat itu adalah kita harus menyiapkan pendidikan untuk anak2 kita kelak dan hari tua.
Menabung secara konvensional ? duh... kayaknya bukan tabungan kita bertambah, malah berkurang akibat biaya2 dan pajak
Inventasi di emas ? memang menguntungkan, secara aku dididik mama untuk membeli emas setiap ada rezeki dan Alhamdulillah bermanfaat ketika butuh dana untuk menikah kemarin. Tapi.... resiko penyimpanannya itu yang bikin was2 (hilang, kemalingan, dsb).
Sempat browsing dan tanya2 ke bbrp orang, tapi kog malah bikin kita bingung ya
.. ada yang terlihat menguntungkan tapi tentu saja dengan premi yang tidak murah 
Yang pasti kita inginkan adalah :
- produk yang berbasis syariah
- pendidikan anak2 kita kelak bisa terjamin
(Yang bisa kita persiapkan dari sekarang, walaupun blm punya anak)
- hari tua kita pun bisa terjamin
- bisa mengcover apabila (Naudzubillah min dzalik) suatu saat terjadi ketidakmampuan mencari nafkah sebelum usia pensiun
Apalagi ya ?????
oh iya, secara di kantor si aa untuk pegawai mendapat penggantian rawat inap sebesar 100% dan untuk anggota keluarga nya 50% tapi sifatnya reimburst, maka kita merasa masih perlu adanya asuransi yang bisa menjamin jika kita sakit/rawat inap alias ga perlu pakai DP kalau harus rawat inap.
So... ada yang bisa kasih saran ???
ssttt... asal jgn yang mahal2 ya
Suatu malam, berdua kita ngomongin apa yang harus kita persiapkan untuk masa depan. Point dari obrolan kita saat itu adalah kita harus menyiapkan pendidikan untuk anak2 kita kelak dan hari tua.
Menabung secara konvensional ? duh... kayaknya bukan tabungan kita bertambah, malah berkurang akibat biaya2 dan pajak
Inventasi di emas ? memang menguntungkan, secara aku dididik mama untuk membeli emas setiap ada rezeki dan Alhamdulillah bermanfaat ketika butuh dana untuk menikah kemarin. Tapi.... resiko penyimpanannya itu yang bikin was2 (hilang, kemalingan, dsb).
Sempat browsing dan tanya2 ke bbrp orang, tapi kog malah bikin kita bingung ya
.. ada yang terlihat menguntungkan tapi tentu saja dengan premi yang tidak murah Yang pasti kita inginkan adalah :
- produk yang berbasis syariah
- pendidikan anak2 kita kelak bisa terjamin
(Yang bisa kita persiapkan dari sekarang, walaupun blm punya anak)
- hari tua kita pun bisa terjamin
- bisa mengcover apabila (Naudzubillah min dzalik) suatu saat terjadi ketidakmampuan mencari nafkah sebelum usia pensiun
Apalagi ya ?????
oh iya, secara di kantor si aa untuk pegawai mendapat penggantian rawat inap sebesar 100% dan untuk anggota keluarga nya 50% tapi sifatnya reimburst, maka kita merasa masih perlu adanya asuransi yang bisa menjamin jika kita sakit/rawat inap alias ga perlu pakai DP kalau harus rawat inap.
So... ada yang bisa kasih saran ???
ssttt... asal jgn yang mahal2 ya
Sunday, August 23, 2009
Check in di RS MH Thamrin
Minggu kemarin, aku harus masuk rumah sakit karena DIARE. (Perkiraan) selain dari makanan, mungkin juga kecapekan akibat acara akad, resepsi di Jakarta, berlanjut dengan Ngunduh Mantu di Indramayu, serta perubahan cuaca Jakara - Indramayu - Bandung (+ ciwidey) - Jakarta yang bikin fisik aku akhirnya drop.
Jumat (14 Agustus 2009)
Sekitar pukul 2.00 wib, tiba2 terbangun dengan perut melilit. Langsung lari ke kamar mandi n cobaan dimulai alias sejak itu ga berhenti2 ke kamar mandi. Pagi hari, derita makin bertambah karena mulai disertai muntah2. Sempet sms si aa bilang sakit, tp di telp aku berusaha tdk membuat si aa cemas.
Menjelang pukul 9.00 wib, aku paksa in masuk kantor secara kerjaan sudah numpuk karena ditinggal cuti. Tapi.... di kantor selain diare juga muntah2 makin bertambah hebat, alias makanan yang dimakan kemarin pun masih utuh n keluar dengan sukses nya.. Akhirnya, sekitar jam 2.00 wib, aku menyerah minta izin pulang ke rumah.
Sesampai di rumah walau sempat sms Agen Asuransi ku buat tanya2 gimana prosedur kalau masuk RS (krn blm pernah pakai sebelumnya), tetap saja aku berusaha untuk tetap makan, n minum obat diare - referensi dari salah satu tante ku .
Jangan tanya gimana perasaan ku ... sebelumnya di keluarga aku di bilang perempuan mandiri, tapi entah kenapa setelah menikah aku pengen banget ketika sakit suami berada di sampingku, dan itu mustahil banget terwujud krn kita baru bisa bertemu pada akhir pekan
Selama sakit di rumah, satu hal n pelajaran baru aku dapat dari mama : Jangan pernah mengeluh dan membuat suami panik. Ya, krn mama selalu di samping aku, setiap si aa telp / sms, mama selalu bilang begini " Reni, jgn bikin trio panik apalagi disaat trio bekerja, disini Reni khan diurus n dijaga sama seluruh keluarga. Bener2 bijak mama ku ini, kalau dipikir bener juga ya, seharusnya aku sdh tenang krn didampingi orangtua, juga kalau si aa kepikiran bisa2 berpengaruh dgn perform kerja nya.
Sabtu, (15 Agustus 2009)
Aku sdh bisa sarapan pagi dengan bubur ayam - masih dengan rasa mual tetapi tdk disertai dengan muntah. Walaupun sampai sore masih diare dengan frekwensi dan volume yang cukup banyak, tp ttp berusaha makan minum dan mempunyai keinginan utk sembuh. Berusaha menyenangkan diri karena si aa akan dtg Sabtu malam. Tapi..... menjelang pukul 21.00 wib, tiba2 setiap aku berusaha makan atau minum (walaupun sedikit) otomatis langsung diare n muntah2. Walau semua orang dirumah sdh menyuruh ke RS, tp aku ttp bertahan dan berharap kondisi ku membaik setelah si aa datang.
Sekitar jam 23.00 wib aa datang, tapi aku berusaha tenang walaupun frekwensi diare dan muntah2 tdk berkurang.
Minggu (16 Agustus 2009)
Pukul 00.30 wib, akhirnya aku menyerah dan dibawa ke RS. Berdua kita menuju RS MH Thamrin - Salemba.
Sejak dokter memutuskan rawat inap krn aku sudah dehidrasi, dan langsung dipasang infus di lengan yang berakibat aktivitas sedikit terhambat, serta merta aku jadi bergantung dengannya. Terlihat betapa sabar nya aa mengganti pakaian ku, menyuapi dan yang pasti membantu aktivitas ku ke kamar mandi krn diare. Ketika perawat menawarkan memandikan, aa langsung bilang nanti mandi sendiri aja (sudah pasti dia donk yang memandikan istrinya
)
Yang paling bikin aku terharu lagi, ketika perawat meminta sample feses ku utk diperiksa di laboratorium, betapa tanpa rasa jijik aa memasukkan sample feses ke dalam botol sample. Sebelumnya aku yang sudah merasa risi, sampai2 nanya ke si aa : jijik ga buat ambil sample nya ? (krn terus terang aku sendiri aja merasa jijik).. tp jawabnya : ngapain juga jijik, khan demi istri tersayang ....
Masya Allah, bikin aku makin sayang dan 
...
Minggu (17 Agustus 2009)
Kondisi ku sudah membaik, alias frekwensi diare sudah berkurang. Tapi merasa kasihan melihat kondisi aa yang sudah capek, walaupun dia bilang tidak
. Betapa tidak , mulai datang dr Bandung blm sempat istirahat. walaupun sempat tidur di rumah sakit tp tentu saja tdk nyaman.
Minggu pagi, kita berdua sudah bercanda2 n aku juga bilang sdh merasa kuat untuk pulang. Tapi.... ketika dokter nya datang, beliau mengkhawatirkan kondisi trombosit ku, krn setiap hasil tes darah trombositku selalu turun. Dokter menyuruh tes darah pd sore hari nya utk melihat perkembangan, jika masih turun aku tdk diperbolehkan keluar rumah sakit.
Wah, psikis ku sempat drop dengarnya, tp aa selalu menguatkan dan bilang Insya Allah ada perkembangan baik nanti sore, jd bisa pulang.
Alhamdulillah, minggu malam nya aku sudah bisa pulang ke rumah. Walaupun sebenarnya belum diperbolehkan krn hasil trombosit ketika tes darah sore hari tetap turun, tapi aku merasa kuat dan sehat. Lagipula kasihan melihat si aa yang sdh kelelahan.
Namun, baru dua minggu usia pernikahan kita, sudah terlihat bagaimana kasih sayang dan perhatian seorang suami terhadap istrinya. Subhanallah ..
Mudah2an rasa kasih dan sayang itu tidak berhenti dan untuk selamanya.. AMIN...
Jumat (14 Agustus 2009)
Sekitar pukul 2.00 wib, tiba2 terbangun dengan perut melilit. Langsung lari ke kamar mandi n cobaan dimulai alias sejak itu ga berhenti2 ke kamar mandi. Pagi hari, derita makin bertambah karena mulai disertai muntah2. Sempet sms si aa bilang sakit, tp di telp aku berusaha tdk membuat si aa cemas.
Menjelang pukul 9.00 wib, aku paksa in masuk kantor secara kerjaan sudah numpuk karena ditinggal cuti. Tapi.... di kantor selain diare juga muntah2 makin bertambah hebat, alias makanan yang dimakan kemarin pun masih utuh n keluar dengan sukses nya.. Akhirnya, sekitar jam 2.00 wib, aku menyerah minta izin pulang ke rumah.
Sesampai di rumah walau sempat sms Agen Asuransi ku buat tanya2 gimana prosedur kalau masuk RS (krn blm pernah pakai sebelumnya), tetap saja aku berusaha untuk tetap makan, n minum obat diare - referensi dari salah satu tante ku .
Jangan tanya gimana perasaan ku ... sebelumnya di keluarga aku di bilang perempuan mandiri, tapi entah kenapa setelah menikah aku pengen banget ketika sakit suami berada di sampingku, dan itu mustahil banget terwujud krn kita baru bisa bertemu pada akhir pekan
Selama sakit di rumah, satu hal n pelajaran baru aku dapat dari mama : Jangan pernah mengeluh dan membuat suami panik. Ya, krn mama selalu di samping aku, setiap si aa telp / sms, mama selalu bilang begini " Reni, jgn bikin trio panik apalagi disaat trio bekerja, disini Reni khan diurus n dijaga sama seluruh keluarga. Bener2 bijak mama ku ini, kalau dipikir bener juga ya, seharusnya aku sdh tenang krn didampingi orangtua, juga kalau si aa kepikiran bisa2 berpengaruh dgn perform kerja nya.
Sabtu, (15 Agustus 2009)
Aku sdh bisa sarapan pagi dengan bubur ayam - masih dengan rasa mual tetapi tdk disertai dengan muntah. Walaupun sampai sore masih diare dengan frekwensi dan volume yang cukup banyak, tp ttp berusaha makan minum dan mempunyai keinginan utk sembuh. Berusaha menyenangkan diri karena si aa akan dtg Sabtu malam. Tapi..... menjelang pukul 21.00 wib, tiba2 setiap aku berusaha makan atau minum (walaupun sedikit) otomatis langsung diare n muntah2. Walau semua orang dirumah sdh menyuruh ke RS, tp aku ttp bertahan dan berharap kondisi ku membaik setelah si aa datang.
Sekitar jam 23.00 wib aa datang, tapi aku berusaha tenang walaupun frekwensi diare dan muntah2 tdk berkurang.
Minggu (16 Agustus 2009)
Pukul 00.30 wib, akhirnya aku menyerah dan dibawa ke RS. Berdua kita menuju RS MH Thamrin - Salemba.
Sejak dokter memutuskan rawat inap krn aku sudah dehidrasi, dan langsung dipasang infus di lengan yang berakibat aktivitas sedikit terhambat, serta merta aku jadi bergantung dengannya. Terlihat betapa sabar nya aa mengganti pakaian ku, menyuapi dan yang pasti membantu aktivitas ku ke kamar mandi krn diare. Ketika perawat menawarkan memandikan, aa langsung bilang nanti mandi sendiri aja (sudah pasti dia donk yang memandikan istrinya
)Yang paling bikin aku terharu lagi, ketika perawat meminta sample feses ku utk diperiksa di laboratorium, betapa tanpa rasa jijik aa memasukkan sample feses ke dalam botol sample. Sebelumnya aku yang sudah merasa risi, sampai2 nanya ke si aa : jijik ga buat ambil sample nya ? (krn terus terang aku sendiri aja merasa jijik).. tp jawabnya : ngapain juga jijik, khan demi istri tersayang ....
Masya Allah, bikin aku makin sayang dan ...Minggu (17 Agustus 2009)
Kondisi ku sudah membaik, alias frekwensi diare sudah berkurang. Tapi merasa kasihan melihat kondisi aa yang sudah capek, walaupun dia bilang tidak
. Betapa tidak , mulai datang dr Bandung blm sempat istirahat. walaupun sempat tidur di rumah sakit tp tentu saja tdk nyaman. Minggu pagi, kita berdua sudah bercanda2 n aku juga bilang sdh merasa kuat untuk pulang. Tapi.... ketika dokter nya datang, beliau mengkhawatirkan kondisi trombosit ku, krn setiap hasil tes darah trombositku selalu turun. Dokter menyuruh tes darah pd sore hari nya utk melihat perkembangan, jika masih turun aku tdk diperbolehkan keluar rumah sakit.
Wah, psikis ku sempat drop dengarnya, tp aa selalu menguatkan dan bilang Insya Allah ada perkembangan baik nanti sore, jd bisa pulang.
Alhamdulillah, minggu malam nya aku sudah bisa pulang ke rumah. Walaupun sebenarnya belum diperbolehkan krn hasil trombosit ketika tes darah sore hari tetap turun, tapi aku merasa kuat dan sehat. Lagipula kasihan melihat si aa yang sdh kelelahan.
Namun, baru dua minggu usia pernikahan kita, sudah terlihat bagaimana kasih sayang dan perhatian seorang suami terhadap istrinya. Subhanallah ..
Mudah2an rasa kasih dan sayang itu tidak berhenti dan untuk selamanya.. AMIN...
Thursday, August 20, 2009
17 Agustus 2009
17 Agustus... selain tanggal dimana seluruh rakyat Indonesia merayakan HUT RI, bagi kita juga merupakan tanggal yang sangat berarti.
17 Agustus 2008, tepat pertama kali kita berdua bertemu.
Ya, cara perkenalan kita membuat banyak orang tidak percaya, karena kita bertemu melalui salah satu situs pertemanan. Sempat ragu ketika aa berinisiatif mengajak kenalan - sudah banyak hal2 negatif terjadi melalui cara perkenalan spt ini.
Setelah bbrp kali bertegur sapa di dunia maya terungkap bahwa setahun sebelumnya kita pernah bertemu, dimana aku pernah diajak teman2 ku menonton mrk bertanding bola di Lapangan PPI-Bandung, dan aa merupakan salah satu pemain lawan. Walaupun disana aku sempat berkenalan dgn bbrp orang teman nya, tp tdk dgn si aa.
Akhirnya setelah berkomunikasi via ym, sms n telepon, kita sepakat untuk bertemu. Kebetulan 17 Agustus 2008 aku, adik ku dan bbrp orang teman memang ingin berlibur ke Bandung, jdlah aku contact aa untuk bertemu sekaligus menjadi guide selama kita disana.
Ternyata .... pulang dari Bandung, tanggal 20 Agustus 2008 (20082008) lewat telepon aa melamar aku menjadi istri nya.... Waduh sudah pasti langsung kaget secara aku blm mengenal seutuh nya siapa dia.
Akhirnya aku dikasih waktu 3 bulan untuk berpikir dan memberi keputusan. Selama waktu itulah aku mencoba cari info dari teman2 nya, selain tentu saja bertepatan dengan bulan puasa aku ber istikharoh kepada Allah serta berdiskusi dengan orang tua dan guru mengaji ku.
Alhamdulillah, setahun kemudian kita berdua malah sudah menjadi suami istri.
Sungguh karunia Allah yang tidak terkira bagi kita berdua.
17 Agustus 2008, tepat pertama kali kita berdua bertemu.
Ya, cara perkenalan kita membuat banyak orang tidak percaya, karena kita bertemu melalui salah satu situs pertemanan. Sempat ragu ketika aa berinisiatif mengajak kenalan - sudah banyak hal2 negatif terjadi melalui cara perkenalan spt ini.
Setelah bbrp kali bertegur sapa di dunia maya terungkap bahwa setahun sebelumnya kita pernah bertemu, dimana aku pernah diajak teman2 ku menonton mrk bertanding bola di Lapangan PPI-Bandung, dan aa merupakan salah satu pemain lawan. Walaupun disana aku sempat berkenalan dgn bbrp orang teman nya, tp tdk dgn si aa.
Akhirnya setelah berkomunikasi via ym, sms n telepon, kita sepakat untuk bertemu. Kebetulan 17 Agustus 2008 aku, adik ku dan bbrp orang teman memang ingin berlibur ke Bandung, jdlah aku contact aa untuk bertemu sekaligus menjadi guide selama kita disana.
Ternyata .... pulang dari Bandung, tanggal 20 Agustus 2008 (20082008) lewat telepon aa melamar aku menjadi istri nya....
Waduh sudah pasti langsung kaget secara aku blm mengenal seutuh nya siapa dia. Akhirnya aku dikasih waktu 3 bulan untuk berpikir dan memberi keputusan. Selama waktu itulah aku mencoba cari info dari teman2 nya, selain tentu saja bertepatan dengan bulan puasa aku ber istikharoh kepada Allah serta berdiskusi dengan orang tua dan guru mengaji ku.
Alhamdulillah, setahun kemudian kita berdua malah sudah menjadi suami istri.
Sungguh karunia Allah yang tidak terkira bagi kita berdua.
Sunday, August 16, 2009
Wednesday, August 12, 2009
Honeymoon
Berhubung cuti yang harus dibagi2 krn ada acara Ngunduh mantu di Indramayu, akhirnya sisa cuti yang ada dimanfaatin buat honeymoon sekitar Bandung.
Kita pilih kawasan Ciwidey selain krn aku blm pernah ke Kawah Putih.. he he , juga setelah dpt referensi tempat dari salah satu wkers, akhirnya kita sepakat untuk menginap di Kampung Pago ... http://www.kampungpago.com.
Tempatnya lumayan bagus, n rate nya murah meriah. Menurut si aa kekurangan nya cuma satu.. Hawa nya kurang dingin... ha ha ha..
Untuk tempat makan nya, selain di restaurant kita bisa pilih tempat di saung kolam (tempat kita makan malam), bale pa'go, saung lesehan atau saung bambu.
So... buat yg mo honeymoon kesini dijamin tidak menguras kantong kita :-)
Tuesday, August 4, 2009
Pre Wedding Pictures
Hiks.... ternyata hasil dari fotopia tdk sesuai dgn yg kita minta dan kita harapkan. Padahal kita sdh bilang kalau mau nya begini n begitu, bahkan dia jg kasih saran sm keinginan yg kita mau. Kita berdua sich percaya aja, jdnya sm si aa ga pernah di follow up.
Tapi.... ternyata hasilnya bertolak belakang dgn keinginan kita.
Kecewa banget :-( ... mau protes, tp si aa nya blg ga usah, ktnya ga enak sm teman nya...
Akhirnya .. demi memuaskan keinginan kita berdua, aku edit lagi di e-studio (kebetulan dekat kantor). Untung bisa selesai cepat n tepat waktu (H-4), krn hasil editan yg mengecewakan itu br kita ketahui H-8
Subscribe to:
Posts (Atom)